Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 07:51:25【Sehat】483 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(4711)
Artikel Terkait
- Wabup Lambar ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Muzani minta PIRA Gerindra sukseskan program MBG Presiden Prabowo
- Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat
- Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi
- Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan
- Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional
- Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom
- Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik
- SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
- BGN: Sudah ada 17 SPPG mendaftar di Pasaman Barat
Resep Populer
Rekomendasi

Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG

Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning

Kemenperin catat ragam komitmen investasi industri di World Expo Osaka

82 Dapur MBG ditargetkan beroperasi di Padang akhir 2025

KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan

Rockefeller Foundation apresiasi inovasi SPPG Polri

Berkah Makan Bergizi Gratis

SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan